
Para ulama Islam banyak memberikan perhatian dan membahas tentang
pentingnya pendidikan melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali
ketika membahas tentang peran kedua orangtua dalam pendidikan anak
mengatakan: “Ketahuilah, bahwa anak merupakan amanat bagi kedua orang
tuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari
pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada
apa saja yang disodorkan kepadanya. Jika dibiasakan dan diajarkan
kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan, dan berbahagialah kedua orang
tuanya di dunia dan akhirat, juga setiap pendidik dan gurunya. Tetapi,
jika dibiasakan dengan kejelekan dan dibiarkan tidak didik sebagaimana
binatang ternak, niscaya dia akan menjadi jahat dan binasa”.
Dalam melaksanakan tugas mendidik anak,
orang tua harus membekali dirinya dengan pengetahuan dan kearifan. Hal
ini dibutuhkan untuk menghindari kesalahan dan penyimpangan dalam
melaksanakan tugas mulia tersebut. Berikut ini sebagian kesalahan yang
sering dilakukan oleh para orang tua dalam mendidik anak-anaknya :
- Ucapan orang tua tidak sesuai dengan perbuatan
Ini merupakan kesalahan terpenting,
karena anak belajar dari orang tua banyak hal, tetapi ternyata sering
bertentangan dengan apa yang telah diajarkannya. Tindakan ini
berpengaruh buruk terhadap mental dan perilaku anak.
- Kedua orang tua tidak sepakat atas cara tertentu dalam pendidikan anak
Kadangkala seorang anak melakukan
perbuatan tertentu dihadapan kedua orang tuanya, pada saat itu sang ibu
memuji dan mendorong sedang sang bapak memperingatkan dan mengancam.
Anak akhirnya menjadi bingung, mana yang benar dan mana yang salah di
antara keduanya. Hal ini sangat berbahaya, karena akan mengakibatkan
anak menjadi bimbang dan segala urusan tidak jelas baginya.
- Membiarkan anak menjadi korban televise
Media massa mempunyai pengaruh yang
besar sekali dalam perilaku dan perbuatan anak, dan media yang paling
berbahaya adalah televisi. Hampir tidak ada rumah yang tidak mempunyai
televisi. Padahal pengaruhnya demikian luas terhadap anak maupun orang
dewasa.
Banyak orang tua yang tidak menaruh
perhatian bahwa anak mereka kecanduan menonton televisi. Padahal ini
sangat berpengaruh terhadap akhlak, fitrah, dan pendidikan mereka.
Plomery, seorang peneliti mengatakan: “Anak pada umumnya, dan kebanyakan
orang dewasa, cenderung menerima, tanpa mempertanyakan , segala
informasi yang tampil di film-film dan kelihatan realistis. Mereka dapat
mengingat materinya dengan cara yang lebih baik maka akal pikiran
mereka menelan begitu saja nilai-nilai yang rendah itu. Oleh karena itu,
anak-anak harus dilindungi dan diawasi dari perangkat yang dapat
merusak ini.
- Menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada pembantu atau pengasuh
Kesalahan yang amat serius dan banyak
terjadi di masyarakat kita adalah fenomena kesibukan ibu dari peran
utamanya merawat rumah dan anak-anak dengan hal-hal yang tentunya tak
kalah penting dari pendidikan anak. Misal, sibuk dengan karir di luar
rumah, sering mengadakan kunjungan, menghadiri pertemuan, atau hanya
karena malas-malasan dan tidak mau menangani langsung urusan anak dan
menyerahkan anak dalam perawatan wanita lain seperti pembantu, atau
membawanya ke tempat pengasuhan. Akibatnya anak akan kehilangan kasih
sayang ibu yang sangat dibutuhkannya. Hal ini berbahaya sekali terhadap
kejiwaan anak dan masa depannya, karena anak berkembang tanpa kasih
sayang. Jika anak miskin kasih sayang, ia pun akan bertindak keras
terhadap anggota masyarakatnya, akibatnya masyarakat hidup dalam
kekacauan, keretakan, dan kekerasan.
- Orang tua menampakkan kelemahannya dalam mendidik anak
Hal ini banyak terjadi pada ibu-ibu dan
kadangkala terjadi pada bapak-bapak. Kita dapatkan, misalnya, seorang
ibu berkata: “Anak ini mengesalkan. Aku tidak sanggup menghadapinya. Aku
tak tahu, apa yang harus aku perbuat dengannya”. Padahal saat itu anak
mendengarkan ucapan tersebut, maka anak pun merasa bangga dapat
mengganggu ibunya dan membandel karena dapat menunjukkan keberadaannya
dengan cara ini.
- Berusaha mengekang anak secara berlebihan
Sebagian orang tua tidak memberi
kesempatan bermain, bercanda dan bergerak kepada anak. Ini bertentangan
dengan tabiat anak dan bisa membahayakan kesehatannya, karena permainan
penting bagi pertumbuhan anak. Permainan di tempat yang bebas dan luas
termasuk faktor terpenting yang membantu pertumbuhan fisik anak dan
menjaga kesehatannya. Maka seharusnya orang tua tidak mencegah anak-anak
yang sedang bermain pasir ketika wisata ke tepi pantai atau di tengah
padang pasir, karena itu merupakan waktu bersenang-senang dan bermain
bagi mereka, bukan waktu untuk berdisiplin.
- Mendidik anak tidak percaya diri dan merendahkan pribadinya
Hal ini banyak terjadi di kalangan
bapak-bapak padahal ini berpengaruh jelek terhadap masa depan anak dan
pandangannya terhadap kehidupan. Karena anak yang terdidik rendah
pribadi dan tidak percaya diri akan tumbuh jadi penakut, lemah dan tidak
mampu menghadapi beban dan tantangan hidup, bahkan sampai ia menjadi
dewasa.
Karena itu, seyogianya anak-anak
dipersiapkan untuk dapat melaksanakan tugas agama dan dunia. Dan hal ini
tidak akan tercapai kecuali dengan mendidik mereka untuk memiliki rasa
percaya dan harga diri, namun tidak sombong dan takabur; serta
senantiasa diupayakan agar anak dikenalkan pada hal-hal yang bernilai
tinggi dan dijauhkan dari hal-hal yang bernilai rendah.
Kiriman tulisan oleh Fendik Universitas Negeri Malang (UM) by www.imadiklus.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar