Pages

Kamis, 14 Juni 2012

UKM UNY



Merupakan organisasi kemahasiswaan di tingkat Universitas yang fungsinya untuk mengembangkan berbagai minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para anggota-anggotanya. UKM kegiatan ekstra kurikuler di tingkat perguruan tinggi yang berkaitan dengan penalaran dan keilmuan, minat, bakat dan kegemaran, kesejahteraan mahasiswa serta pengabdian pada masyarakat. Kegiatan-kegiatan di UKM telah terjadwal dan terprogram secara rutin menyesuaikan dengan kalender akademik, sehingga tidak mengganggu kegiatan perkuliahan anggotanya. Mahasiswa yang terlibat dalam UKM akan terbiasa dengan manajemen waktu yang baik. Mereka harus bisa membagi waktu antara kuliah, belajar, berlatih di UKM dan kegiatan sosial lainnya. Mereka juga akan terbiasa bekerja dalam team work dan dihadapkan pada suasana kompetisi. Semua pengalaman tersebut akan menumbuhkan mental yang tangguh dengan senantiasa memelihara kepribadian, sportif, jujur, mempertinggi prestasi, sopan santun serta mempunyai rasa percaya diri besar dan sanggup menguasai diri.
Universitas yakin bahwa dengan peran serta mahasiswa dalam kegiatan UKM akan menambah soft skill mereka, yang sangat bermanfaat di kemudian hari. Dan di harapkan setelah selesai masa studi di UNY mereka akan menjadi sarjana yang plus-plus.
UKM UNY dikelompokkan dalam empat bidang, yaitu Bidang Penalaran, Bidang Olahraga, Bidang Seni, dan Bidang Kesejahteraan atau Khusus. Masing-masing bidang kegiatan terdiri dari UKM-UKM. UKM tingkat universitas diantaranya :
1. Bidang Penalaran
  • UKM Penelitian
  • UKM Lembaga Pers Mahasiswa “EKSPRESI”
  • UKM Broadcasting Radio “MAGENTA FM”
  • UKM BAHASA ASING
2.  Bidang Seni
  • UKM Musik “SICMA BAND”
  • UKM Unit Studi Sastra dan Teater “UNSTRAT”
  • UKM Keluarga Mahasiswa Seni Tradisi “KAMASETRA”
  • UKM Vokal “SUARA WADHANA”
  • UKM Seni Rupa dan Fotografi “SERUFO”
3.  Bidang Olahraga
  • UKM Atletik
  • UKM Bola Basket
  • UKM Bola Voli
  • UKM Bulutangkis
  • UKM Catur
  • UKM Hoki
  • UKM Judo
  • UKM Karate
  • UKM MADAWIRNA
  • UKM Panahan
  • UKM Pencak Silat
  • UKM Renang
  • UKM Sepakbola
  • UKM Softball
  • UKM Tae Kwon Do
  • UKM Tenis lapangan
  • UKM Tenis Meja
  • UKM Marching Band “CDB”
4.  Bidang Kesejahteraan
  • UKM Unit Kegiatan Kemahasiswaan Islam (UKKI)
  • UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK)
  • UKM Ikatan Keluarga Mahasiswa Katholik (IKMK)
  • UKM Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD)
 5.  Bidang Khusus
  • UKM Resimen Mahasiswa “PASOPATI”
  • UKM Koperasi Mahasiswa
  • UKM Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR_PMI)
  • UKM Pramuka.

Rektor UNY Melepas Tim Roket ke Komurindo


YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Rektor UNY Prof Dr Rochmat Wahab MPd MA melepas Tim Roket UNY yang akan berlaga di Kompetisi Muatan Roket Indonesia (Komurindo) di ruang rapat kerja universitas (RKU). Komurindo diselenggarakan oleh Ditlabmas Ditjen Dikti bekerja sama dengan UNY, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Pemkab Kulonprogo, dan Akademi Angkatan Udara (AAU). Untuk tahun ini, Komurindo diikuti 40 tim dari 32 perguruan tinggi se-Indonesia.
Rektor menyatakan bahwa penunjukkan UNY oleh Dikti sebagai pelaksana kegiatan Komurindo 2012 merupakan sebuah kehormatan tersendiri. ''Di Yogyakarta banyak perguruan tinggi yang unggul dalam bidang teknologi, tetapi Dikti menjatuhkan pilihannya pada UNY. Hal itu harus dijadikan sebagai pemicu semangat bagi kita semua untuk menyukseskan kegiatan Komurindo. Tidak cukup hanya sampai di situ, sukses sebagai panitia penyelenggara hendaknya juga diikuti sukses prestasi,'' tegasnya.
Komurindo merupakan ajang kompetisi prestasi di bidang rancang bangun muatan roket bagi mahasiswa Indonesia. Puncak kegiatan, yakni kompetisi uji terbang muatan roket akan dilaksanakan bertempat di Pantai Congot Kulonprogo.
Sebelumnya, dilaksanakan kompetisi uji fungsional muatan roket bertempat di aula kampus UNY Wates Kulonprogo. Setelah kegiatan uji terbang, akan dilaksanakan kegiatan presentasi dari para peserta bertempat di gedung Kaca Pemkab Kulonprogo.
Menurut Dr Budi Tri Siswanto, Wakil Dekan III FT sekaligus Ketua Panitia Komurindo, tema Komurindo tahun ini ''Attitude Monitoring and Surveillance Payload''. ''Ada tiga uji dalam Komurindo yaitu uji fungsional, uji terbang dan uji analisa data,'' katanya.
Dalam Komurindo 2012 itu, UNY meloloskan dua tim yaitu Pasupati dan Ksatria Langit. Tim roket UNY terdiri atas total 10 orang dengan masing-masing tim terdiri dari lima orang. Tim UNY berasal dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan anggota UKM Rekayasa Teknologi.
Wakil Rektor III UNY, Sumaryanto MKes menjelaskan bahwa tim roket UNY sudah merancang dan merakit payload yang terdiri atas hardware payload dan software ground segmen yang telah diujicoba dan berjalan dengan baik sesuai ketentuan Komurindo. ''Mudah-mudahan kegiatan Komurindo dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Yang penting lagi tim UNY dapat memperoleh hasil terbaik pada kompetisi ini sebagaimana harapan tadi. Sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi,'' tambahnya.

Mahasiswa UNY kembangkan peta wisata elektronik


Yogyakarta (ANTARA News) - Seorang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mengembangkan peta wisata elektronik Kota Yogyakarta untuk memudahkan wisatawan mencari lokasi yang ingin dituju.

"Peta elektronik itu dapat membantu para pendatang menemukan tempat-tempat wisata di Kota Yogyakarta. Peta tersebut dibuat dengan dimensi panjang 54 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 81 cm," kata Hadi Rismanto di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, Yogyakarta merupakan tempat dengan predikat kota pendidikan, budaya, dan seni yang menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Indonesia. Namun, bagi wisatawan dari luar Yogyakarta yang baru pertama kali datang, bisa jadi kebingungan ketika berada di kota tersebut. Mereka tidak tahu mana saja tempat menarik yang dapat dikunjungi.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyediakan fasilitas layanan petunjuk jalan, di beberapa tempat dipasang peta berbentuk kotak persegi. Namun, peralatan penunjuk arah dan lokasi tersebut belum lengkap.

Akibatnya, kata dia, para pengunjung kurang jelas dalam memperoleh alamat yang diinginkan. Ada pula jasa pemandu wisata, tetapi mereka cenderung memasang tarif dengan harga tinggi, sehingga tidak terjangkau masyarakat secara luas.

"Hal itu yang menginspirasi saya untuk mengembangkan peta wisata elektronik berbasis mikrokontroler ATmega 8535. Pada alat itu terdapat delapan tombol menu," katanya.

Ia mengatakan, jika salah satu tombol ditekan, lampu indikator pada peta akan menyala, menunjukan lokasi tempat yang ingin dituju dan pada layar LCD menampilkan alamat lokasi tempat tersebut.

"Kategori tempat-tempat wisata, di antaranya museum, tempat bersejarah, pusat kerajinan, pasar, pantai, kuliner, dan hotel. Total lokasi wisata pada alat itu adalah 40 lokasi, dan pada masing-masing tombol terdapat lima referensi tempat wisata," katanya.

Menurut dia, untuk pengembangan ke depan akan dilakukan penambahan pada "port" sehingga jumlah objek atau tempat wisata bisa termuat lebih banyak lagi. Selain itu, juga masih diperlukan instalasi `keypad` agar data pada mikrokontroler bisa diubah sewaktu-waktu jika lokasi atau nama tempat berubah

HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


Visi :
Mewujudkan mahasiswa PLS FIP UNY yang religius, kritis, kreatif, inovatif, berjiwa kemandirian dan profesionalisme menuju masyarakat belajar (learning society)


Misi :
1. Meningkatkan kajian ke-PLSan
2. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas SDM mahasiswa
4. Meningkatkan kajian keagamaan
5. Meningkatkan jiwa kemandirian mahasiswa
6. Mengoptimalkan potensi mahasiswa
7. Mengoptimalkan pencitraan HIMA ke dalam dan keluar

Bidang-Bidang :
1. Penalaran
2. PSDM
3. Seni & Olahraga
4. Kominfo
5. Kewirausahaan



http://himaplsuny.co.cc 

INSPIRATION


MY BELOVED :*




BEST FRIEND FOREVER

RUMAH PINTAR “OMAH PASINAON”



Pada dasarnya Pendidikan adalah tanggung jawab setiap warga masyarakat sebagainama telah diamanahkan dalam undang undang Negara kita, dan omah pasinaon merupakan usaha nyata sebagai bentuk tanggung jawab untuk ikut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Omah pasinaon merupakan sebuah istilah bahasa jawa yang mengandung arti “Omah” rumah dan “pasinaon” belajar, jadi omah pasinaon berarti rumah belajar. Konsep pembelajaran yang ditawarkan adalah belajar sambil bermain berbasis budaya lokal dan hal ini yang membedakan dengan sekolah pada umumnya. Dimana dengan wadah ini setiap peserta didik dapat mengembangkan semua potensi dan kreatifitas yang dimilikinya. Proses pembelajaran dibagi menjadi beberapa sentra yaitu:
·         Sentra Baca
Pada sentra baca disini disediakan berbagai macam jenis buku untuk menambah pengetahuan dan wawasan sehingga dapat menumbuhkan budaya baca pada anak, selain itu sentra ini juga bisa digunakan untuk belajar bersama dalam  pendalaman materi yang di dapat dari sekolah.
·         Sentra Bermain
Sentra bermain ini merupakan tempat belajar yang di konsep dalam bentuk permainan yang mengandung nilai-nilai budaya positif salah satunya dengan menerapkan permainan tradisional. Selain dari itu disini juga bisa dijadikan sebagai pusat apresiasi terhadap kreatifitas peserta seperti membaca puisi, bercerita, menari, dan lain sebagainya.
·         Sentra Alam
Pada sentra ini peserta diajak untuk belajar di alam terbuka dan menjadikan alam sekitar sebagai media pembelajaran yang menarik sehingga akan tumbuh rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
·         Sentra Keterampilan dan Kesenian
Pada sentra ini peserta dilatih untuk mengembangkan berbagai keterampilan dan kesenian khususnya kesenian lokal yang harus dilestarikan. Kebudayaan yang menajdi salah satu kekeyaan luhur daerah menjadi bekal untuk selalu dilestarikan dalam proses  pembelajaran omah pasinaon, selain itu dengan adanya sentra ini diharapkan peserta didik mampu untuk mengembangkan keterampilan sehingga kelak berguna untuk penghidupan sehari-hari.
Metode pembelajaran yang di bagi dalam sentra tersebut diharapkan mampu mengembangkan  kemampuan anak didik secara optimal dan tentunya akan lebih menyenangkan, dalam proses pembelajaranya selalu mencoba menggunakan alat peraga agar peserta didik dapat langsung berexsperimen.
Selain kegiatan untuk anak-anak maka ada juga kegiatan untuk remaja dan masyarakat sekitar. Kegiatan pada remaja lebih ditekankan pada proses pelatihan dan pembinaan untuk dipersiapkan sebagai warga yang mampu berkontribusi bagi kemajuan daerahnya. Sedangkan kegiatan untuk masyarakat sekitar khususnya orang tua yaitu berupa pelatihan dan pemberian pemahaman akan pentingnya pendidikan sehingga masyarakat akan selalu ikut mendukung terciptanya iklim belajar pada masyarakat. Namun bagi masyarakat juga memanfaatkan fasilitas yang ada untuk kegiatan-kegiatan seperti pelatihan, penyuluhan, dan lain sebagainya.
Untuk evaluasi kegiatan akan dilaksanakan setiap selesai mengadakan kegiatan sehingga dapat diketahui hasil dari suatu kegiatan yang dilaksanakan dan agar mendapat data yang jelas untuk tindak lanjut dan pengembangan dari kegiatan tersebut. Sedangkan untuk evaluasi bulanan dilakukan pada minggu terakhir pada setiap bulannya yang mana tujuannya adalah untuk melihat kondisi dan hasil dari berbagai kegiatan yang ada sehingga dapat dikembangkan pada hal yang lebih baik.
Melihat begitu pentingya keberadaan omah pasinaon tersebut maka partisipasi dari semua pihak sangatlah diperlukan dalam mendukung berlangsungnya proses pembelaran di omah pasinaon, baik moral maupun material. Bangsa Indonesia akan lebih maju dengan pendidikan yang lebih berkualitas.

Empat Fokus Penyelenggaraan PAUD




Ada empat hal yang menjadi fokus Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Informal dan nonformal (Ditjen PAUDNI) dalam menyelenggarakan pendidikan anak usia dini. Yakni penataan lembaga PAUD, pendidik, kurikulum pembelajaran PAUD, dan pembiasaan budaya antri dan bersih.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi pada pembukaan Rapat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dengan organisasi mitra tadi malam, di Hotel Sahit Jaya Jakarta.
Menurut Prof. Reni Akbar Hawadi, sapaan akrab Dirjen PAUDNI yang baru empat bulan dilantik itu, penataan institusi lembaga PAUD. Lembaga PAUD harus memiliki fasilitas dan layanan yang baik. Untuk mengembangkan lembaga PAUD tersebut, salah satu caranya adalah melalui kerjasama dengan lembaga keagamaan dan organsasi masyarakat.
Selain itu, ada persoalan mendasar penyelenggaraan PAUD, yaitu guru, pembimbing, dan pendamping. Mereka harus dibekali pendidikan yang lebih tinggi, termasuk ikut pada pelatihan-pelatihan,” tambah Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu.
Masalah lain, katanya, di depan 200 peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota IGTKI, Himpaudi, Muslimat NU, Aisyiah, dan Tim PKK ini adalah kurikulum pembelajaran PAUD.
Reni juga menekankan pentingnya menanamkan budaya antri dan bersih mulai usia dini. “Pesan ini dari Bapak Presiden SBY bagus sekali karena hal ini merupakan persoalan kita sejak lama,” katanya.
Untuk itu, tambah Reni, pemerintah dan organisasi mitra perlu duduk bersama untuk mencari jalan agar persoalan tersebut bisa diatasi. “Apalagi harapan kita bahwa pada masa mendatang setiap desa kita harus punya lembaga PAUD. Organisasi mitra harusnya ikut melakukan pemetaan,” jelasnya.
Sementara itu, pada kegiatan yang sama, Direktur Pembinaan PAUD Dr. Erman Syamsudin menjelaskan Rapat Koordinasi yang berlangsung setiap tahun ini, dilaksanakan dengan tujuan mencari persamaan pandangan terhadap perkembangan PAUD di tanah air. “Di sini kita akan mencari jalan keluar bagaimana meningkatkan mutu dan mengejar APK tersebut. (Sugito/HK)

Dirjen PAUDNI: Tingkatkan Mutu PAUD untuk Cetak Generasi Ema




Untuk mencetak generasi emas Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) akan meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini (PAUD).
Hal tersebut dinyatakan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Dirjen PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi Psi., saat ditemui sejumlah pewarta di ruang kerjanya, Selasa (1/5).
Untuk menggenjot program PAUD, Ditjen PAUDNI akan tetap memberikan bantuan rintisan, alat permainan edukasi, dan serangkaian program yang telah disiapkan. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan generasi emas. Sehingga pada 2045, saat peringatan ulang tahunIndonesiayang ke-100, terciptalah generasi muda yang kamil dan paripurna.
Sebelumnya,  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan, untuk menghasilkan generasi muda yang luar biasa, maka persiapannya harus dipupuk sejak usia dini. Hal tersebut senada dengan tema peringatan Hardiknas 2012 yakni Bangkitnya Generasi EmasIndonesia.
Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesiaitu menuturkan mengenai pentingnya PAUD. Usia dini merupakan masa keemasan (the golden age) seorang anak. Fase tersebut juga menjadi periode yang sangat penting dalam perkembangan fisik dan mental seorang manusia.
Tumbuh kembang anak pada usia dini akan sangat menentukan kualitas kecerdasan, kesehatan, dan kematangan emosional di masa mendatang. “Anak usia dini harus terpenuhi kecukupan gizinya,” ucap Prof. Reni, sapaan akrab Dirjen PAUDNI.
Menurut Prof. Reni, yang dimaksud dengan gizi bukan hanya asupan makanan bagi anak. Namun, juga pendidikan bagi mereka. Sejak usia dini, seorang anak perlu bermain sambil belajar. (Yohan/HK